Selasa, 13 Maret 2012

Jalan-jalan ke Braga

Satu minggu yang lalu saya bersama Arif (pacar saya) dan beberapa teman jalan-jalan pada malam hari ke Jalan Braga Bandung. Sangat asyik dan sangat gembira. Arif hampir tinggal lama di Bandung. Inilah gambar yang sempat saya abadikan.






Kamis, 01 Maret 2012

My Totebag Re-make

Jadi, sebetulnya ini adalah totebag yang memang sudah jadi, waktu itu saya dikasi totebag sebuah band dr Jakarta, cuman lama kelamaan sablonan bandnya pudar dan ga enak banget dilihat. Kebetulan saya punya baju bootlegannya Kylesa yang udah kekecilan, saya kepikiran buat potong bagian depan bajunya dan saya jahit tangan lalu tempel ke totebagnya. Inilah hasilnya. Kepake banget akhirnya :)

Sabtu, 12 November 2011

Surat untukMU

Jika aku memang dilahirkan hanya untuk menuai malu, kenapa KAU ciptakan aku?
Jika aku memang dilahirkan hanya untuk selalu disalahkan pada waktu yang tepat,  kenapa tak KAU buat aku lebih sengsara dari ini?
Jika aku memang ada hanya untuk menerima beban yang tak sanggup aku tahan, kenapa KAU tak buat aku lebih rapuh dari kertas yang mudah terbakar?
Jika aku hanyalah sesuatu yang hanya membuat sakit, kenapa KAU tak buat aku lebih tajam dari sebuah pisau?

Senin, 03 Oktober 2011

Merindukan

Aku duduk di tangga lotengku, melihat bintang bertaburan di atas kepalaku. Aku menengoknya keatas, aku melihat kerinduanku begitu luasnya bagai sang langit...
Ah, aku begitu merindukannya, aku begitu meninginkannya. Esok dia mungkin tak akan datang.
Ini adalah saat-saat terberatku, ketika aku merindukannya namun ku tak bisa memeluknya.

Semoga tetap bertahan ya sayang, semoga kaupun merindukan aku.

Selasa, 13 September 2011

cukup berarti cukup

Dadaku semakin sesak oleh hirupan asap rokok. Aku duduk di taman seperti biasa, sendirian. Tadi sebelum aku pergi, aku mengucapkan selamat tinggal pada seseorang. Dadaku semakin sesak karena aku ingin menangis namun aku tahan. Terlalu banyak air mata yang ku kuras untuknya. Aku rasa ini cukup. Cukup sampai disini. Aku mungkin tidak bisa membahagiakannya. Selamat tinggal sayang, baik-baik disana. Doaku menyertai mu.

Jumat, 27 Mei 2011

Tak indah dan tetap berkesan

Pagi ini aku bangun dr tempat tidurku. Aku pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka ku. Aw..! ada yang perih di saat aku membasuh muka ku, segera ku lap dengan handuk dan pergi menghadap cermin.

Oh, tanda perih itu muncul dari pipi kiriku. Tepat di bawah mata kiriku ada tanda bekas sundutan rokok dari sisa semalam aku bertengkar dengan pacarku.

Aku seketika menangis mengingat kejadian semalam, hatiku perih seketika ketika aku mengingat bagaimana emosinya dia sampai sepuntung rokok menyala mendarat di pipi kiriku. AKu sakit. Aku tak berdaya.

Malam itu kita (aku & pacarku) berniat pergi nongkrong di salah satu taman tempat tongkrongan aku dan teman" biasa berkumpul. Sebelumnya aku dan dia berada di dalam rumah ku terlibat pertengkaran sepele. Aku yang hanya bisa diam dan berkata sesekali untuk membela diriku rasanya tak cukup, aku memilih diam dan menyerahkan semua padanya. Dia terus berbicara bahwa aku selalu membiarkan dia. Dia tak pernah suka dengan kecuekan aku yang selalu diam disaat dia marah. Aku hanya tidak mau membalas marah, aku hanya tidak mau membalas emosi mu, kataku.

Kita pun sudah selesai dengan masalah itu, seketika satu masalah dan entah apa itu kita bertengkar kembali. Aku sudah lelah, aku ingin dia pergi dari rumahku. Aku ingin meredakan dulu rasa kesalku, dan aku memintanya kembali datang jika aku sudah tenang. Di saat aku memintanya baik" dia tak prnah mau mendengarkan, sampai aku kesal dan mengusir dia untuk pergi dan ku tutup pintu rumahku, bergegaslah aku prgi untuk mandi.

Aku tahu aku sudah melakukan hal yang salah, mengusir dia. Tapi aku tak sanggup jika harus terus menerus mendengarkan dia yang tak mau mendengarkan ku. Aku menangis dalam siraman air dingin dalam ember kamar mandiku. Segera aku pergi ke taman dimana teman" ku sudah menunggu aku.
Ah, dia masih ada di depan pintuku memaksa aku ikut dengannya. Aku tak kuasa menolak.

Dia mengajakku ke sebuah taman tak jauh dari rumahku, seketika kita berbincang dan dia mulai emosi dan mengatakan bahwa dia ingin aku mati sebelum aku bertanya mau dia apa. Dia berkata bahwa banyak yang inginkan aku mati, dia bisa membayar orang untuk membunuhku, aku mulai meneteskan air mata ku di saat aku tahu orang aku sayang dapat berkata seperti itu. Aku hanya mengikuti kemana dia pergi dan aku mengatakan aku ingin dia sendiri yang membunuh aku malam ini. Dia mengiyakannya dan memaksaku ikut pergi ketempat dia akan membunuhku.

Sepanjang jalan aku menangis,meyakinkan kalo semua ini adalah bukan dirinya yang sebenarnya, sampai aku di sebuah taman yg lebih besar, dia menyuruhku untuk duduk, dia melihat aku dengan wajah yang jahat, aku hanya bisa menunduk dan menangis. Dia membentakku menyuruhku untuk berhenti menangis, sampai dia menyundutkan setengah rokok yg masih menyala ke wajahku agar aku berhenti menangis. Aku kaget, kejadian itu terasa sangat cepat sampai aku sadar pipi ku terasa panas dan perih.

Astaga!!! ini kah dia orang yang selama ini aku sayang dan aku cinta, setega itukah dia melakukan hal ini pada seorang perempuan yang dia sayang, pada perempuan yang selalu dia inginkan akan bersamanya suatu kelak nanti???

Aku terus menangis dengan segala kekuatanku, aku menangisi dia dan diriku sendiri. Aku menangisi sekelilingku. Aku menangisi dunia ini yang sangat aku benci ketika itu. Dia yang tetap memakiku dalam tangisanku sudah tak aku hiraukan, aku hanya ingin pulang dan pergi tidur.

Berapa jam berlalu dan aku hanya diam, dia yang terus bercerita tak menarik perhatianku. Hatiku sakit, aku selalu ingin menangis melihat wajah dia yang aku sayang. Kadang aku ingin membalas rasa sakit yang pernah mampir di badanku akibat emosi yang tak pernah dia bendung, tapi aku menyayanginya. Aku tak mau, aku tak mau sama dengannya. Itulah kenapa aku selalu diam dan sesekali membela diriku di kala dia marah. Aku hanya malas untuk marah, itu tidak akan menghasilkan apapun.

Hari ini aku sudah sedikit lega dengan kejadian semalam, tapi aku masih mengingatnya. Luka yang kini sedikit mengering di wajahku hanya bisa aku ikhlaskan. Pelajaran ini sangat berarti. Aku tetap menyayangi dia yang selalu kasar padaku. Mungkin aku tak berhak mengubah sifat kasarnya, biarkan dia yang mengubah dirinya sendiri. Entah kapan. AKu akan menunggu. Aku tetap perduli padanya, meskipun suatu saat kita berpisah, aku akan tetap berterimakasih sudah memberikan waktu untuk mengenalkan seseorang seperti dia kepada aku.

Aku percaya pada keyakinanku. Ini bukan dia yang sebenarnya. Dia orang baik seperti setahun lalu aku mengenalnya. Aku akan terus melanjutkan hidup dengan ataupun tanpa dia. Yang aku tahu dia adalah guru yang paling berharga dalam hidupku yang mampu buat aku bahagia dan merasa sakit.

Lifes will never means to you without a sad story :)


-shinesin-

Sabtu, 26 Maret 2011

New

Ini adalah blog baru saya. Setelah saya meninggalkan blog saya yang lama di herahercules.blogspot.com 

Saya memutuskan untuk membuat lagi karena saya kehilangan blog lama saya dan terlalu malas untuk mengembalikannya. Jadi saya membuat yang baru, dan saya meletakkan beberapa gambar juga cerita-cerita di dalamnya.